Ringkasan Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan


KERANGKA KONSEPTUAL PELAPORAN KEUANGAN

Pada tanggal 4 September 1988 Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) mengesahkan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (KDPPLK). Setelah itu pada tanggal 27 Agustus 2014 KDPPLK diterbitkan dan disahkan.

Kemudian pada tanggal 28 September 2016 KDPPLK digantikan dengan Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK), dan disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan. Oleh karena itu kenapa KKPK menggantikan KDPPLK, dikarenakan KKPK adalah adopsi dari the Conceptual Framework for Financial Reporting.

Jakarta, 28 September 2016
Dewan Standar Akuntansi Keuangan
                        Djohan Pinnarwan                                          Ketua
                        Danil S. Handaya                                           Wakil Ketua
                        Patricia                                                          Anggota
                        Lianny Leo                                                    Anggota
                        Kristianto Andi Handoko                               Anggota
                        Indra Wijaya                                                  Anggota
                        Singgih Wijayana                                            Anggota
                        Friso Palilingan                                               Anggota
                        Ersa Tri Wahyuni                                            Anggota


PENDAHULUAN

Kerangka Konseptual bukan PSAK, dan tidak juga diartikan sebagai pengukuran atau pengungkapan isu yang ada. Hal ini terdapat contoh kasus dari DSAK IAI: Kerangka Konseptual antara PSAK jika terdapat konflik, terdapat  persyaratan yang ada di dalam PSAK unggul daripada yang ada di dalam Kerangka Konseptual. Akan tetapi, DSAK IAI akan dipandu oleh Kerangka Konseptual dalam pengembangan SAK dan akan dilakukan peninjauan SAK yang ada, maka konflik tersebut diselesaikan dengan baik. Kemudian Kerangka Konseptual akan direvisi berdasarkan pengalaman dari DSAK IAI.

Berikut ini beberapa tujuan kerangka konseptual yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan, yaitu:
  1. .        Untuk membantu pengguna laporan keuangan sesuai dengan SAK dalam menginterpretasikan
  2. .        Untuk membantu auditor dalam memberikan opini tentang laporan keuangan sesuai dengan SAK
  3. .        Untuk menyediakan sumber informasi tentang penyusunan SAK


BAB 1

TUJUAN, KEGUNAAN, DAN KETERBATASAN PELAPORAN KEUANGAN BERTUJUAN UMUM

Tujuan pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk investor saat ini. Investor mengenal pembelian dan penjualan atas kepemilikan modal dan utang, dan investor pasti mengharapkan imbalan hasil yang memuaskan. Seperti, bunga atau kenaikan harga pasar.
Kegunaannya adalah memiliki kebutuhan dan keinginan informasi yang berbeda-beda. Dalam mengembangkan pelaporan akuntansi keuangan DSAK IAI menyediakan informasi sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Keterbatasannya adalah laporan keuangannya tidak menyediakan seluruh informasi yang dibutuhkan investor saat ini, karena para pengguna perlu mempertimbangkan terkait informasi lainnya.

INFORMASI TENTANG SUMBER DAYA EKONOMIK ENTITAS PELAPOR, KLAIM TERHADAP ENTITAS, SERTA PERUBAHAN SUMBER DAYA DAN KLAIM

1.      Sumber Daya Ekonomik dan Klaim, dapat membantu pengguna untuk mencari tau kekuatan dan kelemahan keuangan. Informasi ini juga dapat membantu pengguna untuk menilai seberapa likuiditas dan solvabilitas untuk mendapatkan pendanaan.
Jenis sumber daya ekonomik yang berbeda adalah pengguna prospek arus kas untuk masa depan dihasilkan secara langsung dari sumber saat ini, seperti piutang.

2.      Perubahan Sumber Daya Ekonomik dan Klaim
Perubahan sumber daya ini dihasilkan dari sumber kinerja keuangan dan transaksi lainnya, seperti penerbitan instrumen utang dan modal. Mengenai kinerja keuangan untuk memahami seberapa pertanggungjawaban dalam hal penggunaan sumber daya tersebut.

3.      Kinerja Keuangan Terefleksikan oleh Akuntansi Akrual
Peristiwa sumber daya ekonomik dan klaim menggambarkan dampak transaksi dari akuntansi akrual, dalam hal ini pembayaran dan penerimaan kas terjadi di periode yang berbeda. Tetapi perubahan yang terjadi selama suatu periode ke depan memberikan perubahan yang lebih baik dalam menilai kinerja.

4.      Kinerja Keuangan Terefleksikan oleh Arus Kas Masa Lalu
Mengenai informasi arus kas selama suatu periode membantu menilai kemampuan dalam menghasilkan arus kas masa depan. Hal ini juga mengenai pinjaman dan pembayaran diasumsikan ke kas lainnya kepada investor. Kemudian faktor lain yang dapat mempengaruhi likuiditas dan solvabilitas, arus kas membantu dalam memahami aktivitas operasi, pendanaan, dan investasi.

5.      Perubahan Sumber Daya Ekonomik dan Klaim yang tidak berasal dari kinerja keuangan
Alasan lain selain kinerja keuangan karena sumber daya ekonomik dan klaim dapat berubah, seperti penerbitan saham. Mengenai perubahan ini diperlukan pemahaman yang lengkap terhadap kinerja keuangan untuk para pengguna.


BAB 2
ENTITAS PELAPOR
(untuk ditambahkan)


BAB 3

KARAKTERISTIK KUALITATIF INFORMASI KEUANGAN YANG BERGUNA

Karakteristik kualitatif informasi keuangan menjadi berguna, maka harus disampaikan secara tepat dan relevan. Tetapi untuk itu kegunaan informasi keuangan dapat ditingkatkan lagi jika informasi tersebut terbanding (comparable), terverifikasi (verifiable), tepat waktu (timely), dan terpaham (understandable).

Karakteristik kualitatif fundamental, dibagi menjadi relevansi dan representasi tepat.
Relevansi
relevan mampu membuat perbedaan dalam mengambil keputusan dan bahkan tidak mengambil keuntungan atas apa yang diperoleh dari informasi tersebut yang diambil oleh penggunanya.

Materialitas
materialitas adalah suatu entitas berdasarkan sifat atau besarannya dimana informasi yang saling berhubungan dalam laporan keuangan masing-masing yang spesifik. Maka dari itu, DSAK IAI tidak dapat menentukan dan menetapkan suatu batas apa yang dapat menjadi material.

Representasi Tepat
Agar dapat menjadi informasi yang berguna, selain adanya relevan. Informasi keuangan juga harus merepresentasikan secara tepat, agar bisa menunjukkan representasi dengan baik. Ada tiga hal yang harus dimiliki representasi yang tepat, yaitu:
  1. .    lengkap, dalam artian pengguna dapat memahami dengan baik apa yang digambarkan mencakup seluruh informasi yang ada.
  2. .       netral, dalam artian dalam suatu pemilihan informasi keuangan itu penjabarannya netral atau tidak ada yang diarahkan.
  3. .     dan selanjutnya bebas dari kesalahan, yang dimaksud itu tidak adanya kesalahan dalam menggambarkan dan menghasilkan informasi yang telah dipilih tanpa adnaya kesalahan. Oleh karena itu, adanya syarat atau yang harus dimiliki dari ketiga representasi tersebut tersebut, tujuan dari DSAK IAI untuk memaksimalkan kualitasnya sebaik mungkin.

Penerapan Karakteristik Kualitatif Fundamental
biasanya dalam penerapan karakteristik kualitatif fundamental yaitu memiliki potensi yang berguna bagi pengguna informasi keuangan, dan informasi tersebut dapat tersedia bagi penggunanya.

Karakteristik Kualitatif Peningkat
Karakteristik juga dapat membantu dalam menentukan antara dua cara yang digunakan untuk menggambarkan, jika dianggap relevan dan direpresentasikan secara tepat.

Keterbandingan
maksud dari keterbandingan disini adalah karakteristik kualitatif yang mungkin penggunanya memahami persamaan dan perbedaan antara karakteristik kualitatif lainnya. Keterbandingan berhubungan dengan konsisten, namun walaupun berhubungan konsistensinya itu mengarah ke dalam penggunaan metode dalam satu periode. Sedangkan konsisten itu sendiri membantu dalam mencapai tujuan tersebut.

Keterverifikasian
Berbagai pengamat dengan pengetahuan yang berbeda-beda, bahwa penggambaran informasi tidak harus menjadi estimasi yang terkait dan bisa di verifikasi. Verifikasi bisa dibagi menjadi dua, yaitu: verifikasi secara langsung, adalah pemverifikasian melalui observasi secara langsung. Sedangkan verifikasi secara tidak langsung, adalah pemeriksaaan ulang dengan menggunakan metodologi yang sama.

Ketepatwaktuan
tersedianya informasi bagi pembuat keputusan pada waktu yang tepat sehingga dapat mempengaruhi keputusan mereka, kemudian beberapa informasi dalam jangka panjang akhir dari periode.

Keterpahaman
Beberapa pengecualian informasi tentang laporan keuangan mungkin dapat informasi yang lebih mudah dipahami. Tetapi, laporan tidak lengkap apabila berpotensi tidak memadai.

Penerapan Karakteristik Kualitatif Peningkat
Sebuah proses yang ridak berulang dan tidak mengikuti urutan. Karakteristik kualitatif peningkat mungkin dapat dikurangkan untuk memaksimalkan karakteristik tersebut. Tetapi, karakteristik kualitatif harus memaksimalkan sebaik mungkin baik secara individu ataupun kelompok.

KENDALA BIAYA PELAPORAN KEUANGAN YANG BERGUNA
Biaya adalah kendala untuk informasi yang dapat dari pelaporan keuangan, dan sangatlah penting biaya tersebut dapat melalui manfaat dari informasi tersebut. Adapun jenis biaya dan manfaat yang dipertimbangkan yaitu: penyedia informasi keuangan dikenakan biaya informasi yang disediakan, jika informasi yang dibutuhkan tidak tersedia oleh penggunanya. Sedangkan manfaat dari DSAK IAI menilai apakah dari pelaporan informasi seimbang dengan biaya yang dikeluarkan untuk menggunakan informasi tersebut.


  
BAB 4

KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (1994): PENGATURAN YANG TERSISA
Pengaturan yang tersisa dan kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan (1994) yang belum teramandemen dalam PSAK 1 penyajian laporan keuangan (yang berlaku tanggal 1 Januari 2012).

ASUMSI DASAR

Kelangsungan Usaha
Kelangsungan usaha akan melanjutkan usahanya di masa depan dan disusun berdasarkan laporan keuangan. Maka dari itu diasumsikan tidak memiliki atau berkeinginan untuk mengurangi usahanya. Berikut ini laporan keuangan yang dapat disusun secara berbeda-beda tetapi harus diungkapkan.

UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN
Unsur-unsur yang berkaitan secara langsung dalam laporan posisi keuangan adalah aset, liabilitas, dan ekuitas. Sedangkan unsur-unsur yang berkaitan dengan pengukuran dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban.

Posisi Keuangan
  1. Aset merupakan peristiwa masa lalu dan manfaat ekonomik masa depan untuk memberikan kontribusi, baik langsung maupun tidak langsung. Contoh, digunakan sendiri atau gabungan dalam bentuk jasa dan barang.
  2. Liabilitas merupakan kewajiban yang timbul dari peristiwa masa lalu yang diharapkan mengakibatkan arus kas keluar dan tanggung jawab untuk bertindak atau melakukan sesuatu. Contoh, pembayaran kas
  3.  Ekuitas merupakan jumlah ekuitas yang di dalam laporan keuangan bergantung pada pengukuran aset dan liabilitas. Jumlah penggabungan ekuitas dengan nilai pasar gabungan dapat diperoleh satu per satu secara keseluruhan.


Kinerja
Kinerja sebagai dasar ukuran yang sering digunakan laba, secara langsung menghasilkan pengukuran laba,beban, dan penghasilan.
Perbedaan antara penghasilan dan beban dengan cara beberapa ukuran kinerja yang ditampilkan dan dapat menampilkan laba kotor, laba rugi sebelum pajak, laba setelah pajak, dan laba atau rugi.

Penghasilan
Dinamakan penghasilan itu karena adanya pendapatan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas  sehari-hari. Contoh, penghasilan jasa. Berbagai jenis aset dapat diterima karena penghasilan tersebut
.
Beban
Beban timbul karena adanya kerugian yang terjadi dalam pelaksanaan aktivitas. Contoh, beban pokok penjualan. Kerugian bisa menyebabkan menurunnya manfaat ekonomik dan sifatnya tidak berbeda dari beban lainnya, sehingga dalam kerangka konseptual tidak dianggap sebagai unsur yang terpisah.

Penyesuaian Pemeliharaan Modal
konsep pemeliharaan modal dimasukkan dalam ekuitas sebagai penyesuaian pemeliharaan modal dan penyajian kembali aset dan liabilitas menimbulkan kenaikan dan penurunan modal.

PENGAKUAN UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN
Pengakuan dinyatakan sebagai proses pembentukan dalam laporan keuangan atau laporan laba rugi yang memenuhi syarat atau kriteria dalam pengakuan tersebut. Adapun hubungan antara unsur yang memenuhi kriteria pengakuan. Contoh, penghasilan.

Probabilitas Manfaat Ekonomik Masa Depan
Manfaat ekonomik masa depan berkaitan dengan mengalirnya konsep yang dimaksud untuk menghadapi karakter lingkungan sekitar, dan melakukan kegiatannya dengan baik. Bukti yang tersedia saat laporan keuangan adalah ketidakpastian yang melekat pada arus manfaat ekonomik yang dilakukan.

Keandalan Pengukuran
Diambil dalam contoh kasus, biaya yang harus diestimasikan layak bagi dalam penyusunan laporan keuangan tanpa mengurangi keandalannya. Tetapi, estimasi tersebut tidak diakui dalam laporan keuangannya. Maka dari itu hasil yang diharapkan dapat memenuhi arti dan kriteria yang baik.

Pengakuan Aset
Pengakuan aset dalam laporan keuangan kemungkinan besar manfaat ekonomik masa depan dan mempunyai nilai yang dapat diukur.

Pengakuan Liabilitas
Dalam laporan posisi keuangan, kemungkinan bahwa yang dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban harus diselesaikan dan dapat diukur dengan baik.

Pengakuan Penghasilan
Penghasilan di dalam laporan laba rugi berkaitan dengan kenaikan aset atau penurunan liabilitas, maka hal ini pengakuan kenaikan aset secara tidak sengaja terjadi bersamaan dengan pengakuan penghasilan.

Pengakuan Beban
Dinyatakan beban dalam laporan laba rugi adalah ketika adanya biaya yang timbul dari penghasilan tersebut dan melibatkan pengakuan pendapatan dan beban secara bersamaan. Contoh, Beban pokok penjualan diakui pada saat penghasilan diperoleh dari penjualan barang.

PENGUKURAN UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN
Adapun perbedaan pengukuran dalam laporan keuangan, yaitu:
1.      Biaya kini, jumlah kas yang dibayarkan setara sama apa yang akan diperoleh
2.      Biaya historis, jumlah kas yang dibayar sebesar dari nilai wajar yang diberikan untuk memperoleh hasil tersebut.
3.      Nilai kini, dinyatakan sebagai nilai kini adalah arus kas masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang.
4.      Nilai terealisasi, jumlah kas setara apa yang diperoleh dengan menjual aset.


KONSEP MODAL DAN PEMELIHARAAN MODAL
Didasarkan pada kebutuhan pengguna laporan keuangan, pemilihan konsep modal dianut jika berkepentingan dari modal yang diinvestasikan. Menurut konsep modal keuangan, seperti uang.

KONSEP PEMELIHARAAN MODAL DAN PENETAPAN LABA
Menurut pemeliharaan modal keuangan, laba hanyalah diperoleh jika aset pada akhir periode melebihi jumlah pada awal periode. Sedangkan menurut pemeliharaan modal fisik, laba hanyalah sumber dana yang dibutuhkan untuk akhir periode dan melebihi kapasitas yang ada. 


Komentar